SUPERPOSISI GETARAN HARMONIK

Superposisi getaran harmonik adalah penjumlahan dua getaran atau lebih yang dapat melintas ruang sama tanpa ada ketergantungan satu gelombang dengan yang lain. SGH searah dapat terjadi jika terdapat 2 getaran harmonik dengan arah getar berada dalam satu sumbu getar yang sama.

Superposisi 2 getaran harmonik yang sejajar terdiri dari atas dua jenis, antara lain:

1. Gelombang Pelayangan

Peristiwa perubahan frekuensi bunyi yang berubah-ubah dengan tajam karena ada dua sumber bunyi dengan perbedaan frekuensi yang kecil

IMG_20151127_180910

2. Gelombang Kompleks

Gelombang kompleks merupakan golombang yang tercita akibat super posisi dari dua gelombag yang memilikki selisih frekuensi yang besar

allplot

Kalibrasi adalah suatu cara untuk menetukan kebenaran konvensional nilai yang di tunjukan pada alat inspeksi, alat penguran dan alat pengujian

Faktor yang mempengaruhi SGH adalah:

• Amplitudo masing-masing gelombang

• Beda fase antara gelombang yang disuperposisikan

Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar.

IMG_20151127_180926

Besaran-besaran yang dapat diukur dengan menggunakan osiloskop adalah:

• Amplitudo: manyatakan besarnya termasuk maksimumsinyal litrik yang terukur.

• Frekuensi: menyatakan jumlah gelombang sinyal listrik tiap detik dari skalatime yang digunakan.

• Periode: menyatakan waktu untuk mencapai panjang lintasan satu gelombang sinyal terbaca pada layar osiloskop.

Fungsi Osiloskop:

1. Bidang Elektronika:

• Dapat menunjukan terjadinya kerusakan komputer

• Dapat menunjukan keadaan digital tinggi rendahnya

2. Bidang Kesehatan:

• Digunakan pada alat detak jantung

KEUTAMAAN ORANG JUJUR

Ciri utama seorang muslim adalah jujur. Bukanlah dikatakan muslim sejati jika seorang masih berbohong dan menipu. Rasulullah saw dalam kehidupannya sehari – hari dikenal sebagai orang yang dapat dipercaya. Karena itu jujur merupakan akhlak yang sangat baik dan indah menurut pandangan Allah.

Sesungguhnya jika kita hidup di dunia ini memelihara kejujuran, maka kedamaian akan dapat dirasakan oleh umat manusia. Orang – orang yang selalu bersikap jujur dalam setiap tindakan dan ucapan, maka ia termasuk golongan yang beruntung. Artinya, ia beruntung di dunia dan beruntung di akhirat.  Kita semua tentu sangat setuju bahwa jujur merupakan budi pekerti yang mulia. Kejujuran dapat membimbing manusia menuju kebaikan.

Apabila seseorang telah jujur dan mampu menempatkan suatu kebaikan, maka ia terbimbing menuju ke surgabukankah Rasulullah swa telah bersabda: “Sesungguhnya kejujuran membimbing kea rah kebaikan. Dan kebaikan itu membimbingnya ke surge. Sesorang yang jujur, maka hingga di sisi Allah ia akan menjadi orang yang jujur dan benar. Sedangkan sifat dusta membimbing orang pada kejahatan. Lalu kejahatan itu menyeret ke neraka. Sesorang yang biasa berdusta, maka hingga di sisi Allah kelak tetap menjadi pendusta”.

(HR Bukhari Muslim) Orang yang suka berterus terang dan jujur dalam segala hal kehidupan ini, maka ia termasuk memiliki sifat kenabian. Sebab tentu saja orang – orang yang jujur ini suka sekali dengan kebenaran. Karena sukanya. Maka ia selalu memelihara akhlaknya diri dari dusta. Karena itu ia cenderung untuk melakukan kebaikan dan menegakkan kebenaran agama.

Allah berfirman : Dan sebutkanlah dalam Al Kitab tentang Ibrahim, bahwa ia adalah seseorang yang benar dan jujur, lagi pula seorang nabi. (Q. S. Maryam ayat 41). 

Kejujuran itu dekat dengan kebenaran. Kebenaran adalah sesuatu yang disenangi Allah. Jika Allah senang, maka pastilah dia akan mengasihi. Dan hambaNya yang jujur, maka kelak di hari kiamat akan disediakan tempat yang menyenangkan yaitu surga.

TIGA HAL YANG MEMBUAT KITA RUGI

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mewasiatkan tiga hal yang harus disegerakan. Tidak boleh ditunda-tunda. Namun, di zaman sekarang sering kali orang malah menunda hal-hal tersebut.

Rasulullah shallallahu alaihu wasallam bersabda:

“Wahai Ali, ada tiga perkara yang tidak boleh engkau tunda, yakni shalat jika telah tiba waktunya, jenazah apabila telah hadir, dan wanita apabila telah ada calon suami yang sekufu” (HR. Tirmidzi dan Ahmad; hasan)Meskipun dalam hadits ini Rasulullah bersabda kepada Ali bin Abu Thalib radhiyallahu anhu, para ulama menjelaskan bahwa hadits ini berlaku umum untuk seluruh umatnya.

Jangan tunda shalat jika telah tiba waktunya

Rasulullah mengajarkan umatnya untuk shalat tepat waktu. Bagi laki-laki, berjamaah di masjid. Namun apa yang terjadi sekarang? Suara adzan seperti tak dihiraukan banyak orang. Hanya beberapa orang yang bergegas ke masjid. Hanya satu dua shaf yang terisi.

Banyak orang yang menunda-nunda shalat. Malas ke masjid, malas shalat berjamaah. Padahal shalat berjamaah pahalanya berlipat 27 derajat. Sebagian ulama berpendapat shalat jamaah hukumnya wajib bagi muslim laki-laki. Sebagian ulama sisanya berpendapat shalat jamaah hukumnya sunnah muakkad.

Yang lebih parah, banyak pula yang menunda shalat hingga waktunya hampir habis. Shalatnya di detik-detik terakhir yang kadang langsung digabungkan dengan shalat berikutnya. Hanya terpisah dzikir dan doa yang tak begitu lama.

Yang lebih parah lagi, tidak sedikit mereka yang mengaku muslim namun meninggalkan shalat. Padahal pembatas antara seorang muslim dan seorang kafir adalah shalat.

Jangan tunda memakamkan jenazah

Jenazah perlu diperlakukan dengan segera. Jangan ditunda-tunda. Segera dimandikan, dikafani, dishalatkan dan dimakamkan. Dalam salah satu hadits disebutkan mengapa harus mempercepat pemakaman jenazah; jika ia orang yang taat berarti kita mempercepat ia bertemu nikmatNya, sedangkan jika ia pendosa berarti kita mempercepat berlepas dari fitnahnya.

Dizaman sekarang, kadang jenazah ditunda-tunda. Ada yang beralasan agar seluruh kerabatnya datang dulu melihat wajahnya. Ada pula yang karena alasan ia pejabat atau orang terkenal sehingga ditunda berhari-hari pemakamannya.

Jangan tunda menikahkan wanita yang telah datang jodohnya

Rasulullah menganjurkan para orangtua agar segera menikahkan putrinya jika telah ada pria sekufu yang melamarnya. Menurut banyak ulama, kufu itu dalam urusan agama. Senada dengan hadits lain yang menjelaskan bahwa jika ada pria shalih yang datang melamar hendaklah diterima atau akan ada fitnah dan kerusakan yang terjadi di muka bumi.

Terkadang juga ada gadisnya sendiri yang pilih-pilih sehingga akhirnya pernikahannya selalu tertunda. Bermaksud mencari pria yang sempurna, ternyata malah tidak ada lagi pria yang datang melamarnya.

LARANGAN MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI

Dari Anas dan Qotadah radhiallaahu ‘anhuma, dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam:

“Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri”.

Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan?”beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi)

Di hadist lain disebutkan, yang artinya: Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan !” (HR. Muslim)

Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus dan menabraknya dengan keras. Jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.”

Selain itu, air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal. Jika kita minum sambil berdiri, air langsung menuju kandung kemih tanpa disaring lagi. Akibatnya akan terjadi pengendapan disaluran ureter. Jika hal ini dilakukan terus-menerus dalam waktu lama bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal atau batu ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya dan sakit luar biasa.

Adapun Rasulullah pernah suatu ketika minum sambil berdiri dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, namun itu bukan merupakan kebiasaan.

Sementara itu, Dr. Al-rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana atau saraf otak kesepuluh, yang banyak tersebar pada lapisan yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf yang parah, sehingga dapat mematikan detak jantung, akibatnya seseorang bisa pingsan atau mati mendadak. Selain itu, makan dan minum sambil berdiri dalam waktu lama bisa membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung.

Jamaah yang dimuliakan Allah.., Islam itu sungguh luar biasa. Makan dan minum saja diatur sedemikian rupa yang ternyata sangat penting bagi kesehatan. Oleh karena itu, marilah kita kembali hidup sehat dan sopan, dengan meneladani adab dan akhlak Islam. Karena sesungguhnya, makan dan minum sambil berdiri, selain bukan merupakan budaya Islam, juga bisa membahayakan kesehatan kita.

HUKUM ISLAM DALAM MEMAJANG FOTO

Dijelaskan dalam beberapa hadits shahih bahwa malaikat rahmat tidak menginjak rumah / ruangan yg ada lukisan makhluk yg bernyawa padanya, ini maksudnya bahwa di zaman Nabi saw orang orang kafir melukis nabi nabi mereka dan sesembahan mereka untuk kemudian disembah. maka tentunya para malaikat tak akan masuk ruangan yg ada lukisan berhalanya, maksudnya bahwa Rahmat Nya swt akan terjauhkan dari rumah para penyembahan berhala.

Lalu muncullah fatwa dari Syeikh Bin Baz bahwa bahwa melukis / mengagungkan / menggantung gambar makhluk bernyawa adalah dosa besar. Melukis gambar–gambar makhluk bernyawa, mengagungkan atau menggantungkannya di dinding atau ditempat-tempat pertemuan dan sebagainya. Sehingga Muncul pula anggapan bathil dari kaum wahabi salafy yang menganggap orang-orang yang memajang foto/gambar para sholihin di rumahnya dianggap musyrik sebab dikira menyembahnya ataupun mengkultuskannya.

“FOTO” jelas berbeda dgn LUKISAN, hadits yg melarang gambar, yg dimaksud adalah lukisan makhluk yg bernyawa. foto itu tak dilarang dalam syariah tuk memajangnya, karena adanya pelarangan adalah pada lukisan, bukan foto, karena foto itu bukan perbuatan tangan manusia yg membentuk gambar tubuh dan wajah, tapi foto adalah merekam bayangan dg alat dan menampilkannya kembali, hal itu jauh dari makna melukis, maka hukumnya mubah saja.

Foto adalah bukan lukisan tangan manusia, karena foto merupakan bayangan yg ditangkap dan di film kan, bukan lukisan tangan manusia, maka hukum foto boleh boleh saja walaupun foto hewan, foto manusia dll.

namun yg menjadi pelarangan tentunya bila foto itu adalah foto wanita yg tak menutup auratnya, misalnya rambutnya terlihat, atau lehernya, atau lainnya, dan diruang tamu adalah orang umum yg keluar masuk padanya, hal seperti ini membuka masalah pelarangan dalam memajangnya.

Foto tidsk dilarang, karena foto adalah menangkap bayangan dari cahaya yg dipantulkan, itu terlepas dari hukum dilarangnya melukis makhluk yg bernyawa.

namun ada juga pendapat para fuqaha yg mengatakan bila ada lukisan makhluk yg bernyawa malaikat tak akan masuk ke ruangan itu, tentu sebabnya tidak lain karena hadits Nabi saw yg melarang lukisan.

Lukisan yg dilarang bukanlah semua lukisan, tapi para ulama mengklasifikasikan bahwa yg dilarang adalah lukisan makhluk yg bernyawa yg dengan tubuh sempurna, bukan setengah badan, bukan hanya kepala misalnya.

namun ada pula pendapat ulama dan fuqaha kini yg berpendapat bahwa lukisan yg dilarang adalah lukisan berhala, atau apa apa yg disembah selain Allah, misalnya lukisan Bunda Maria, Yesus, Dewa Syiwa dll yg disembah oleh manusia,

selain daripada lukisan lukisan itu maka MAKRUH hukumnya dan tidak HARAM, demikian sebagian ulama berpendapat, namun sebagian besar mengharamkannya kecuali bila lukisan makhluk bernyawa itu tidak sempurna.

Reference : hukum-islam-hafidz.blogspot.com/2010/07/hukum-memajang-foto.html?m=1 Hukum Islam dalam memajang foto

WANITA-WANITA PENGHUNI SURGA

Sesungguhnya segala kenikmatan syurga tidaklah dikhususkan untuk laki-laki saja sehingga wanita tidak mendapatkannya akan tetapi syurga adalah untuk orang-orang bertaqwa, Allah SWT. berfirman :

“(Syurga) disediakan untuk orang-0rang yang bertaqwa” (QS Ali ‘Imran : 133)

Namun Allah telah menjadikan laki-laki terpikat dan merindukan syurga karena mengingat bidadari-bidadari dan wanita-wanita di syurga, dan yang seperti itu tidak disebutkan untuk wanita.

1. Mereka meninggal sebelum sempat menikah atau mereka meninggal setelah diceraikan suaminya dan belum sempat menikah dengan yang lain.

Maka Allah akan menikahkan mereka di syurga dengan seorang lelaki dari penduduk dunia, berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

”Di syurga tidak ada orang yang membujang (tidak mempunyai pasangan)” (HSR. Muslim)

Syaikh Ibnu Utsaimin  berkata: “Apabila seseorang belum menikah, yakni seorang  wanita di dunia ini maka sesungguhnya Allah SWT. akan menikahkannya dengan siapa yang ia tertarik dengannya di syurga

2. ”Mereka sudah menikah  akan tetapi suaminya tidak bersamanya di syurga

Syaikh Ibnu Utsaimin  berkata: ”Seorang wanita apabila termasuk ahli syurga..…sedang suaminya tidak termasuk ahli syurga maka sesungguhnya bila ia masuk syurga maka disana ada lelaki ahli syurga yang akan memperisterikannya“ maksudnya akan menikah dengan salah seorang dari mereka.

3. Wanita yang meninggal setelah sempat menikah, maka saat di syurga ia untuk suaminya yang dahulu.

4. Wanita yang suaminya meninggal kemudian ia tetap tidak menikah setelah kematian suaminya hingga ia pun meninggal, maka dia tetap menjadi isterinya di syurga.

5. Wanita yang suaminya meninggal dan kemudian menikah dengan yang lainnya, maka dia untuk suami yang paling terakhir walaupun sempat menikah berkalikali, berdasarkan sabda Rasulullah SAW :

“Wanita itu adalah untuk suami terakhirnya”. (HSR. Abu ‘Ali Al-Haraani Al-Qusyairi, Abu Syaikh dan Al-Baghawy)

Karena itulah Allah .SWT. pun mengharamkan isteri-isteri nabi untuk dinikahi oleh orang lain sepaninggalannya, karena mereka itu kelak akan tetap menjadi isteri-isterinya di syurga

Reference : http://matericeramahdankultum.blogspot.co.id/2012/02/wanita-wanita-penghuni-surga_22.html?m=1

ORANG-ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT

  1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci

Rasulullah Salllallahu alaihi wassalam bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci’,” (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37).

  1. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat

“Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya: ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’,” (HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim 469).

  1. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan,” (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib).

  1. Orang-orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf)

Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah Salllallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf,” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272).

  1. Para malaikat mengucapkan ‘amin’ ketika seorang imam selesai membaca al-Fatihah

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Salllallahu alaihi wassalam bersabda, “Jika seorang imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu,” (Shahih Bukhari no. 782).

  1. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat

“Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu di antara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat di mana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata: ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia’,” (HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106).

  1. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah Salllallahu alaihi wassalam bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit). Sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’ Mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’,” (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir).

  1. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan

Rasulullah Salllallahu alaihi wassalam bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’,” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733).

  1. Orang-orang yang berinfak

“Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit,” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 1442 dan Shahih Muslim 1010).

  1. Orang yang makan sahur

IMAM Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah Salllallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur,” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519).

  1. Orang yang sedang menjenguk orang sakit

“Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya, kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang  kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh,” (HR. Imam Ahmad dari ‘Ali bin Abi Thalib, Al Musnad 754).

  1. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain

“Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain,” (HR. Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily).

DOA DI SORE HARI

Hadits

Dari Abdullah bin Umar Ra., ia berkata, Rasulullah SAW.memegang bahuku seraya bersabda,“Jadilah engkau di dunia seakan-akan engkau asing atau sekedar berlalu.”Dan Ibnu Umar berkata lagi, Apabila engkau berada di waktu sore maka jangan menunggu waktu pagi, dan jika berada di waktu pagi maka jangan menunggu waktu sore, manfaatkan sehatmu sebelum sakitmu dan hidupmu sebelum matimu.

(Bukhari, 6416 / Jawami’ul Kalim, 5964)

Amalan

Dari Abdullah bin Mas’ud Ra., ia berkata, Rasulullah SAW.apabila memasuki waktu sore beliau membaca, “Kami memasuki sore dan segala kekuasaan milik Allah, segala puji bagi Allah tidak ada tuhan selain Allah Yang Esa tidak ada sekutu bagi-Nya.” Hasan berkata, Zubaid menceritakan kepadaku, ia menghafalnya dari Ibrahim sebagai berikut, “Ya Allah! Aku mohon kepada-Mu dari kebaikan malam ini. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang ada pada malam ini dan kejahatan sesudahnya. Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, kesengsaraan di masa tua. Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari adzab neraka dan adzab di dalam kubur.”

(Muslim, 2724 / Jawami’ul Kalim, 4906)

http://cdn.samsungsalaam.com/1.0/salaam-card/index.html?id=92dead59-cc0f-433b-a57f-bb8f2001e176&p=201511

PENTINGNYA MEMBACA SURAT AL-KAHFI

Kitab suci Al-Qur’an merupakan Qalam Allah SWT yang memiliki bahasa begitu tinggi dan tidak diragukan kebenarannya. Setiap ayat yang disampai melalui malaikat Jibril terhadap Nabi Muhammad SAW memiliki pesan mendalam dan makna yang bisa diterima oleh akal. Setiap surat-surat-Nya memiliki keagungan, manfaat dan keutamaan tersendiri. Salah satunya adalah surat Al Kahfi yang memiliki banyak manfaat dan keutamaan, terlebih jika surat ini dibaca pada Hari Jumat.

Surat Al Kahfi atau juga disebut Ashabul Kahf merupakan surat golongan Makkiyah atau yang diturunkan di Kota Mekkah. Surah ini terdiri atas 110 ayat dan bercerita tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya. Selain itu terdapat pula beberapa buah cerita dalam surat ini yang semuanya mengandung pelajaran-pelajaran yang amat berguna bagi kehidupan manusia. Terdapat beberapa hadist yang mengungkapkan tentang keutamaan dan manfaat pada surat ini.

Pertama manusia yang membaca Al-Kahfi pada Hari Jumat akan terhindar dari fitnah Dajjal. Sosok kejam yang akan keluar pada akhir zaman ini nantinya akan membuat kerusakan di bumi dan menebarkan fitnah kepada setiap umat Islam.
Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa dengan rajin membaca surat ini pada hari jumat maka akan terhindar dari fitnah tersebut. “Barang siapa membaca Surah Al Kahfi pada hari Jum’at, maka Dajjal tidak bisa memudharatkannya,” (HR-Dailami).
“Siapa yang membaca dari Surah Al-Kahfi, maka jadilah baginya cahaya dari kepala hingga kakinya dan siapa yang membaca keseluruhannya, maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi,” (HR Ahmad). 
Manfaat kedua dari membaca Al Kahfi pada hari Jumat adalah mendapat pengampunan dosa diantara dua Jumat. Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu, Rasulullah bersabda, Dari Ibnu Umar radhiyallahu , Rasulullah SAW bersabda. “Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.”
Orang yang membaca Surah Al Kahfi pada Hari Jumat juga akan mendapat pancaran cahaya diri.
‘Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul’ (HR Al-Hakim)
Manfaat lain yang diriwayatkan dari Ibnu Mardawaih dari Abdullah Bin Mughaffal disebutkan bahwa Rumah yang dibacakan surah al-Khafi dan al Baqarah tidak akan dimasuki setan sepanjang malam itu. Sunnah membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada hari Jum’atnya, dan malam Jum’at diawali sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis. Kesempatan ini berakhir sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’atnya.
Imam Al-Syafi’i rahimahullah dalam Al-Umm menyatakan bahwa membaca surat Al-Kahfi bisa dilakukan pada malam Jum’at dan siangnya berdasarkan riwayat tentangnya (Al-Umm, Imam al-Syafi’i: 1/237).
Mengenai hal ini, Al-Hafidzh Ibnul Hajar rahimahullah mengungkapkan dalam Amali-nya :Demikian riwayat-riwayat yang ada menggunakan kata “hari” atau “malam” Jum’at. Maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud “hari” termasuk malamnya. Demikian pula sebaliknya “malam” adalah malam Jum’at dan siangnya.